7 Macam Kecerdasan

Seringkali kita terpukau dengan kesuksesan seseorang. Tentu tak luput pula kita akan mengaitkan kesuksesan tersebut dengan kemampuan atau kecerdasan mereka. Hal ini tidaklah terlampau salah. Namun tahukah anda, bahwa untuk dapat meraih kesuksesan diperlukan tidak hanya satu macam kecerdasan?
Guna meraih kesuksesan, sedikitnya diperlukan 4 hingga 5 macam kecerdasan. Karena itu penting bagi kita untuk mengetahui macam-macam kecerdasan ini. Menurut Dr. Howard Gardner dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), terdapat tujuh macam kecerdasan;
1. Kecerdasan Linguistik-Verbal. Kecerdasan ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menyusun pikiran dengan jelas, serta mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten untuk mengungkapkan pikiran mereka dalam berbicara maupun menulis. Pada saat ini kecerdasan semacam ini sangat diperlukan. Contoh dari tokoh-tokoh yang memiliki kecerdasan linguistik menonjol antara lain: Winston Churchill, JF. Kennedy, Martin Luther King dan Soekarno.
2. Kecerdasan Matematika-Logis. Merupakan kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis serta ilmiah. Kecerdasan ini akan membuat seseorang berpikir secara sistematis dan logis, utamanya dalam mengambil suatu keputusan. Karena itu kecerdasan ini diperlukan didalam dunia modern. Tokoh yang menonjol didalam kecerdasan matematis-logis antara lain: Aristoteles, Isaac Newton, Albert Einstein dan Bertrand Russell.
3. Kecerdasan Visual-Spatial, yaitu kemampuan untuk melihat dengan tepat gambaran visual disekitar mereka, serta detil yang sebagian besar orang lain tidak memperhatikannya. Seorang pelukis dapat mengetahui dengan rinci jenis sapuan maupun teknik lukis yang digunakan dalam suatu lukisan dengan melihat lukisan tersebut. Seorang fotografer dapat memilih sudut pandang tertentu sehingga akan menghasilkan gambar yang indah.
4. Kecerdasan Irama-Musik. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk menghasilkan dan mengingat nada dan irama. Dari sudut pandang kecerdasan, diyakini bahwa musik mampu meningkatkan tingkat intelegensi seorang anak. Karenanya disarankan pada usia dini, anak dikenalkan dengan musik.
5. Kecerdasan Kinestetik, yaitu kecerdasan untuk mengoordinir anggota tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu. Seorang olahragawan memiliki kecerdasan kinestetik, sehingga memungkinkan mereka berlari secara cepat dengan metode tertentu.
6. Kecerdasan Interpersonal. Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang-orang disekitar mereka. Seorang yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mampu memahami dan memperkirakan perasaan, maksud dan keinginan orang lain selanjutnya mampu menanggapinya dengan tepat.
7. Kecerdasan Intrapersonal. Merupakan kecerdasan untuk memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas hidup mereka. Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menjadi pemikir yang tercermin pada apa yang mereka lakukan serta terus menerus melakukan introspeksi diri. Lebih dari itu orang yang cerdas secara intrapersonal akan memiliki keyakinan diri dan kemandirian yang tinggi.
Bagaimana dengan anda?

Mengapa Partai Demokrat Unggul?

Hingga saat ini, perolehan suara partai Demokrat dalam pemilihan umum anggota DPR 2009 masih memimpin. Berbagai survei cepat yang dilakukan oleh lembaga independen menunjukkan bahwa partai Demokrat unggul jauh dalam perolehan suara dibandingkan partai-partai lainnya. Fenomena ini menarik untuk diamati.
Jauh sebelum kampanye dimulai, sering penulis mendengar keluhan dari berbagai kelompok masyarakat bahwa situasi saat tersebut lebih sulit dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Namun jika dari hasil pemilu 2009, justru menunjukkan perolehan suara partai Demokrat unggul dibanding pesaingnya, maka perlu untuk dilihat apa yang menyebabkan hal ini terjadi.
Menurut penulis setidaknya terdapat beberapa alasan, mengapa perolehan suara partai Demokrat dapat meningkat secara signifikan dibanding pemilu 2004.
1. Strategi kampanye yang dilakukan oleh partai Demokrat lebih diterima oleh masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, banyak partai yang dalam strategi kampanye mereka menyerang partai maupun pihak lain. Kondisi ini tampaknya belum dapat diterima oleh kultur masyarakat kita yang masih memegang budaya timur. Masyarakat cenderung untuk menghargai mereka yang santun didalam menyampaikan gagasan maupun ide-ide mereka.
2. Figur pemimpin. Tidak dapat dipungkiri, figur seorang pemimpin sangat penting dalam masyarakat kita. Disaat berbagai partai mengalami krisis figur kepemimpinan, partai Demokrat dengan mengusung Presiden SBY mampu menarik simpati masyarakat. Dengan track record yang cukup baik, maka keberadaan SBY ditengah-tengah partai Demokrat mampu menarik dukungan masyarakat untuk memilih partai tersebut.
3. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai-partai politik. Diyakini jumlah golput pada pemilu 2009 ini makin meningkat dibanding periode sebelumnya. Baik ini dikarenakan masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya maupun karena tidak memperoleh hak pilih mereka. Namun pada dasarnya saat ini partai politik tidak dapat lagi mengobral janji-janji kepada masyarakat. Masyarakat makin dewasa dan telah memperoleh pendidikan yang cukup baik. Sehingga mereka mampu menilai partai politik mana yang realistis dan mana yang bombastis dalam menawarkan program-program mereka. Partai Demokrat dalam hal ini tidak memberikan janji yang berlebihan kepada masyarakat, dimana masyarakat juga menilai kinerja pemerintahan SBY yang cukup baik sehingga mereka cenderung untuk mendukung SBY pada periode kedua.
4. Masyarakat yang takut perubahan. Secara kultur, masyarakat indonesia yang berbudaya timur cenderung untuk menjalani hidup dalam harmoni, dan keserasian. Kita seringkali merasa terganggu dengan segala sesuatu yang baru dan penuh dengan ketidakpastian. Berbagai peribahasa menunjukkan hal tersebut. “Mangan ora mangan asal kumpul”, “Alon-alon asal kelakon” ini semua menunjukkan ungkapan bahwa budaya masyarakat kita relatif memilih situasi yang nyaman dan tidak bergolak. Karena itu, masyarakat lebih memilih sesuatu yang telah mereka ketahui atau mereka kenal dibandingkan untuk memilih sesuatu baru yang mungkin penuh ketidakpastin dan belum mereka kenal.

Dari Redaksi

Kemajuan sebuah bangsa atau negara akan ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Semakin tinggi kemampuan atau kualitas dari sumberdaya manusia suatu negara maka semakin cepat pula negara tersebut untuk mencapai kemajuan, dan sebaliknya.

Tidak dapat dipungkiri, krisis yang menimpa Indonesia dan tak kunjung berakhir ini, salah satunya bermuara pada rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang kita miliki. Meski tiap tahun kita dapat menyaksikan sebagian kecil putra-putri terbaik bangsa ini mampu memperoleh prestasi membanggakan di kancah internasional. Namun sebagian besar masyarakat kita hidup dalam kondisi pas-pas an.

Atas dasar pemikiran itu, blog ini diciptakan, paling tidak untuk sedikit memberikan sumbangsih pengetahuan, maupun sarana berbagi ilmu danpengetahuan.

Akhirnya penulis mengundang rekan-rekan yang se-ide untuk berbagi pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki, guna makin meningkatkan kualitas bangsa ini.


 

Salam,